Cerpen Karangan: Hibrito Pota Grano Simbolon
Kategori: Cerpen Remaja, Cerpen Sedih
Lolos moderasi pada: 11 August 2016 Hidup ini kadang gak adil ada yang selalu beruntung ada juga yang selalu sial yah begitu juga manusia kalau kita ingin dekat kepada mereka pastinya penampilan kita harus bagus kalau tidak pastinya dijelekki atau dibully.
Pada pagi hari seperti biasa jam 06.00 pagi mike sudah bangun dan siap siap mandi sesudah mandi menyantap makanan masakan ibu yang lumayan enak dan dia menyantapnya dengan lahap. Sesudah makan mike berangkat ke sekolah seperti biasa diantar ibunya setelah nyampe di tempat tujuan mike siap menuju sekolah pada saat dia sudah sampai di kelas tiba tiba saja dia dilempari kertas sama beberapa temannya tetapi dia hiraukan, mike memang orangnya pendiam bergaya dengan yang sederhana dan dia pun beranjak duduk di bangkunya tetap dia baru sadar ternyata bangkunya basah dan kotor dan celananya pun basah tapi dia tetap tenang dan membersihkan bangku itu pakai selembar kertas dan guru pun datang, “selamat pagi anak anak!” ujar guru. “selamat pagi pak” ujar murid. “pada hari ini bapak akan memberikan kalian tugas karena mata pelajarannya hari ini 3 les jadi masih bisa dikerjakan sekarang dan dikumpulkan sekarang dan bapak akan memberikan tugas berkelompok kepada kalian dan kalian bebas memilih teman untuk kelompok kalian” ujar guru. Dan murid murid itu sibuk mencari teman yang cocok untuk kelompoknya dan tiap per kelompok harus ada 5 murid karena mereka berjumlah 30 murid satu kelas. Mike pun mencari teman untuk berkelompok dengannya tetapi tidak ada satu pun yang mau berkelompok dengannya murid murid itu sekarang sudah sibuk dengan tugasnya tetapi mike hanya diam di bangkunya.
Sudah lamanya 3 les selesai akhirnya guru itu tiba tiba muncul. “baiklah anak anak sudah waktunya kalian mengumpulkan tugas kalian itu” dan murid itu pun buru buru mengumpulkan tugasnya. Selesai 3 les akhirnya pun istirahat. Mike pun ingin pergi ke kantin tapi ada temannya yang bernama joe menyuruh dia untuk membeli kan makanan untuknya juga ada beberapa temannya yang bernama james, ervin dan raja menyuruhnya untuk membelikan makanannya dengan paksa “cepat kau belikkan makanan itu udah lapar aku!” ujar raja. Mike hanya mengangguk dan dengan cepat membelikan makanannya.
Akhirnya mike telah membeli makanan itu kepada mereka berempay dan memberikannya kepada mereka. “udah pergilah kau sana” ujar raja. Mike pergi tetapi ada beberapa perempuan yang bernama rebeka dan janny menyuruh mike untuk membelikan mereka minuman “mike! Cepat belikan minuman itu untukku aku udah haus! Cepatlah babu” mike pergi membelikan minuman itu tapi karena waktu sudah mau habis akhirnya mike dengan buru buru dan lari untuk membelikan minuman itu ke dua perempuan itu tapi karena terlalu buru buru larinya dia pun terjatuh dan minuman itu berserak mike memiliki luka pada kaki dan tangan dan rebeka dan janny pun datang dan kaget “woi g*blok kenapa lama malah jatuh mana minuman kami?!” ujar janny. Tapi mike bingung kemana minuman itu berada karena terseret jatuh waktu tadi. “kok diam pengecut! Cepat kau cari kalo gak dapat dapat siap siap kena kau!” mike buru buru mencarinya tetapi gak dapat dapat tiba tiba dia melihat satu botol minuman itu di sela sela rumput hingga dia mendapatkannya tapi satu botol lagi nggak tau kemana hingga dia sudah menyerah mencarinya dan dia memberikan botol minuman dari pesanan janny itu kepada janny. “punyaku mana!” ujar rebeka. Mike pun hanya diam dan menggeleng gelengkan kepalanya.
Pada akhirnya rebeka pun marah dan tasnya pun dibuang di tempat sampah. Dan dia menyiksa mike dengan kasar sampai bajunya disirami dengan air dan murid murid itu tertawa melihat mike yang sendirian dengan basah kuyup tiba tiba lonceng sekolah berbunyi pulang cepat karena ada rapat guru murid murid itu dengan senangnya membereskan perlengkapannya mike hanya diam dan mengambil tasnya yang ada di tong sampah. Tiba tiba ada 1 perempuan menghampiri nya dan berkata “dasar samp*h” mike tetap diam dan menangis dia pulang sekolah dengan lesu sampai tengah jalan tiba tiba mendung dan hujan. Mike dengan buru buru berlari mencari tempat teduhan dan dia pun mendapatkannya mike melihat ada seorang murid dari sekolah lain diam disitu dengan lesu. Murid itu melihat mike yang pakaiannya berantakan dan tasnya juga ada bekas bekas dari sisa sampah dia juga melihat wajah mike yang berantakan dan matanya yang memerah. Lalu murid ini berkata “aku tau kau pasti juga habis kena bully”, mike hanya diam. “aku tau kok dari wajahmu dan juga penampilanmu itu kau pasti sedih sekali bahkan tidak ada satupun yang dekat denganmu, aku juga memiliki nasib yang sama sepertimu kawan. Oh iya namamu siapa? Namaku bob namamu?” ujar murid itu, “namaku mike” ujar mike. “mike? Nama yang menarik bro hmm hujannya deras sekali kebetulan aku bawa 2 roti dan 2 minuman gelas. Nih ambil ayo makanlah”. Mike pun mengambilnya dan menyantapnya. Sambil makan makan mereka sambil tertawa karena bob berusaha menghibur mike. Mereka pun menceritakan kisah kisah mereka di sekolah tanpa disadari hujan sudah reda. “hmm kelihatannya hujan sudah reda? Sudah bisa gerak. Mike?” ujar bob, “iya” kata mike. “mumpung sudah kelas 9 kau harus kuat dari bullyan mereka gak terasa kita sudah tamat kok kau harus kuat sekuat mungkin tetap sabar bukan kau saja yang dibully aku juga begitu dan bukan kita berdua saja yang dibully tetapi justru murid yang lainnya pasti ada seperti kita”. Mata mike pun berkaca kaca dan dia mengangguk. “inilah hidup ada manis nya ada pahit nya baik lah bro semoga saja kita berjumpa di kelas 10” ujar bob dengan senyumannya. Mike pun berkata “terima kasih banyak kawan, Cuman kau satu satunya teman yang baru kali ini peduli kepadaku”. “yapp nggak masalah good bye bro..” bob pun pergi meninggalkan mike dan mike tetap mengingat kata kata bob itu di pikirannya…
Mike pun akhirnya pergi…
Tamat
Cerpen Karangan: Hibrito Pota Grano Simbolon
Facebook : Hibrito Wiryamanta
Cerpen Kehidupan Yang Pahit merupakan cerita pendek karangan Hibrito Pota Grano Simbolon, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.
"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"
Share ke Facebook Twitter Google+
Kategori: Cerpen Remaja, Cerpen Sedih
Lolos moderasi pada: 11 August 2016 Hidup ini kadang gak adil ada yang selalu beruntung ada juga yang selalu sial yah begitu juga manusia kalau kita ingin dekat kepada mereka pastinya penampilan kita harus bagus kalau tidak pastinya dijelekki atau dibully.
Pada pagi hari seperti biasa jam 06.00 pagi mike sudah bangun dan siap siap mandi sesudah mandi menyantap makanan masakan ibu yang lumayan enak dan dia menyantapnya dengan lahap. Sesudah makan mike berangkat ke sekolah seperti biasa diantar ibunya setelah nyampe di tempat tujuan mike siap menuju sekolah pada saat dia sudah sampai di kelas tiba tiba saja dia dilempari kertas sama beberapa temannya tetapi dia hiraukan, mike memang orangnya pendiam bergaya dengan yang sederhana dan dia pun beranjak duduk di bangkunya tetap dia baru sadar ternyata bangkunya basah dan kotor dan celananya pun basah tapi dia tetap tenang dan membersihkan bangku itu pakai selembar kertas dan guru pun datang, “selamat pagi anak anak!” ujar guru. “selamat pagi pak” ujar murid. “pada hari ini bapak akan memberikan kalian tugas karena mata pelajarannya hari ini 3 les jadi masih bisa dikerjakan sekarang dan dikumpulkan sekarang dan bapak akan memberikan tugas berkelompok kepada kalian dan kalian bebas memilih teman untuk kelompok kalian” ujar guru. Dan murid murid itu sibuk mencari teman yang cocok untuk kelompoknya dan tiap per kelompok harus ada 5 murid karena mereka berjumlah 30 murid satu kelas. Mike pun mencari teman untuk berkelompok dengannya tetapi tidak ada satu pun yang mau berkelompok dengannya murid murid itu sekarang sudah sibuk dengan tugasnya tetapi mike hanya diam di bangkunya.
Sudah lamanya 3 les selesai akhirnya guru itu tiba tiba muncul. “baiklah anak anak sudah waktunya kalian mengumpulkan tugas kalian itu” dan murid itu pun buru buru mengumpulkan tugasnya. Selesai 3 les akhirnya pun istirahat. Mike pun ingin pergi ke kantin tapi ada temannya yang bernama joe menyuruh dia untuk membeli kan makanan untuknya juga ada beberapa temannya yang bernama james, ervin dan raja menyuruhnya untuk membelikan makanannya dengan paksa “cepat kau belikkan makanan itu udah lapar aku!” ujar raja. Mike hanya mengangguk dan dengan cepat membelikan makanannya.
Akhirnya mike telah membeli makanan itu kepada mereka berempay dan memberikannya kepada mereka. “udah pergilah kau sana” ujar raja. Mike pergi tetapi ada beberapa perempuan yang bernama rebeka dan janny menyuruh mike untuk membelikan mereka minuman “mike! Cepat belikan minuman itu untukku aku udah haus! Cepatlah babu” mike pergi membelikan minuman itu tapi karena waktu sudah mau habis akhirnya mike dengan buru buru dan lari untuk membelikan minuman itu ke dua perempuan itu tapi karena terlalu buru buru larinya dia pun terjatuh dan minuman itu berserak mike memiliki luka pada kaki dan tangan dan rebeka dan janny pun datang dan kaget “woi g*blok kenapa lama malah jatuh mana minuman kami?!” ujar janny. Tapi mike bingung kemana minuman itu berada karena terseret jatuh waktu tadi. “kok diam pengecut! Cepat kau cari kalo gak dapat dapat siap siap kena kau!” mike buru buru mencarinya tetapi gak dapat dapat tiba tiba dia melihat satu botol minuman itu di sela sela rumput hingga dia mendapatkannya tapi satu botol lagi nggak tau kemana hingga dia sudah menyerah mencarinya dan dia memberikan botol minuman dari pesanan janny itu kepada janny. “punyaku mana!” ujar rebeka. Mike pun hanya diam dan menggeleng gelengkan kepalanya.
Pada akhirnya rebeka pun marah dan tasnya pun dibuang di tempat sampah. Dan dia menyiksa mike dengan kasar sampai bajunya disirami dengan air dan murid murid itu tertawa melihat mike yang sendirian dengan basah kuyup tiba tiba lonceng sekolah berbunyi pulang cepat karena ada rapat guru murid murid itu dengan senangnya membereskan perlengkapannya mike hanya diam dan mengambil tasnya yang ada di tong sampah. Tiba tiba ada 1 perempuan menghampiri nya dan berkata “dasar samp*h” mike tetap diam dan menangis dia pulang sekolah dengan lesu sampai tengah jalan tiba tiba mendung dan hujan. Mike dengan buru buru berlari mencari tempat teduhan dan dia pun mendapatkannya mike melihat ada seorang murid dari sekolah lain diam disitu dengan lesu. Murid itu melihat mike yang pakaiannya berantakan dan tasnya juga ada bekas bekas dari sisa sampah dia juga melihat wajah mike yang berantakan dan matanya yang memerah. Lalu murid ini berkata “aku tau kau pasti juga habis kena bully”, mike hanya diam. “aku tau kok dari wajahmu dan juga penampilanmu itu kau pasti sedih sekali bahkan tidak ada satupun yang dekat denganmu, aku juga memiliki nasib yang sama sepertimu kawan. Oh iya namamu siapa? Namaku bob namamu?” ujar murid itu, “namaku mike” ujar mike. “mike? Nama yang menarik bro hmm hujannya deras sekali kebetulan aku bawa 2 roti dan 2 minuman gelas. Nih ambil ayo makanlah”. Mike pun mengambilnya dan menyantapnya. Sambil makan makan mereka sambil tertawa karena bob berusaha menghibur mike. Mereka pun menceritakan kisah kisah mereka di sekolah tanpa disadari hujan sudah reda. “hmm kelihatannya hujan sudah reda? Sudah bisa gerak. Mike?” ujar bob, “iya” kata mike. “mumpung sudah kelas 9 kau harus kuat dari bullyan mereka gak terasa kita sudah tamat kok kau harus kuat sekuat mungkin tetap sabar bukan kau saja yang dibully aku juga begitu dan bukan kita berdua saja yang dibully tetapi justru murid yang lainnya pasti ada seperti kita”. Mata mike pun berkaca kaca dan dia mengangguk. “inilah hidup ada manis nya ada pahit nya baik lah bro semoga saja kita berjumpa di kelas 10” ujar bob dengan senyumannya. Mike pun berkata “terima kasih banyak kawan, Cuman kau satu satunya teman yang baru kali ini peduli kepadaku”. “yapp nggak masalah good bye bro..” bob pun pergi meninggalkan mike dan mike tetap mengingat kata kata bob itu di pikirannya…
Mike pun akhirnya pergi…
Tamat
Cerpen Karangan: Hibrito Pota Grano Simbolon
Facebook : Hibrito Wiryamanta
Cerpen Kehidupan Yang Pahit merupakan cerita pendek karangan Hibrito Pota Grano Simbolon, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.
"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"
Share ke Facebook Twitter Google+
CERPEN bertema sosial dan lingkungan
Posted by lembursingkur pada Juni 22, 2009
DOA ISTRI TUKANG GORENGAN
(Terinspirasi oleh Pak Krismianto, guru Seni Rupa SMP Santa Ursula BSD)
Pagi ini aku bangun seperti biasanya, jam empat subuh. Semua penghuni
rumah masih terlelap dalam mimpi mereka. Kusiapkan sarapan dan bekal
makan untuk anak-anak yang akan sekolah. Seperti hari-hari biasanya
sesudah beres urusan di rumah, aku pergi ke pasar tradisional untuk
belanja keperluan dagangan suamiku. Suamiku seorang tukang gorengan yang
mangkal di dekat terminal angkot di Tangerang.Pasar Serpong sudah buka sejak pagi buta. Para pedagang yang berjualan di area parkir angkot sibuk melayani para pembeli yang kebanyakan para bakul yang akan berbelanja untuk dijual lagi di rumahnya atau dijajakan keliling. Kebanyakan para pembeli memang kaum hawa. Area parkir ini sampai jam enam digunakan untuk tempat mangkal para penjual sayur, buah, makanan kecil, bumbu, dll.
Aku mulai mencari barang yang akan kubeli. Karena suamiku penjual gorengan, barang yang kubeli adalah minyak curah, tepung terigu, tepung tapioka untuk campuran tepung terigu agar rasa gorengan lebih renyah dan kemeriuk, toge, wortel, kubis, daun bawang, ubi jalar, pisang uli, singkong, dan tentu saja tahu-tempe.
Ini dia masalahnya. Sesudah aku berkeliling mencari bahan-bahan tadi ternyata semua barang harganya makin naik saja. Sementara itu uang modal kami tetap sama, tidak bertambah. Wadoohh, opo iki, rek? Semua barang kok mahal.
Harga semua barang naik terus karena harga minyak dunia makin mahal. Begitu kata orang-orang. Katanya lagi bahan makanan ikut-ikutan mahal karena pengaruh minyak dunia dan juga karena global warming. Katanya sekarang lingkungan hidup makin kacau karena itu tanaman pangan pun kena akibatnya. Kan sekarang lagi ngetren global warming. Katanya lagi segala bencana yang terjadi di muka bumi ini gara-gara satu kata asing itu. Dan yang jelas semuanya itu ulah manusia begitu katanya. Kalau global warming ya itu sih tak begitu kupahami, tetapi kalau kekacauan ini ulah manusia itu sih setuju sekali.
Jadi semua orang harus mulai memikirkan bumi ini dengan berbagai cara. Salah satunya memperhatikan polusi yang dibuat oleh kendaraan yang berbahan bakar yang asalnya dari fosil. Sisa bahan bakar dari kendaraan yang berupa asap itu mengandung CO. Katanya lagi, gas itu semua menguap ke udara sampai sangat jenuh. Lha yang menyebabkan bumi makin panas dan gonjang-ganjing iki sajane sopo? Kami ini kan hanya wong cilik pembuat gorengan saja. Kami ndak ngerti apa itu global warming, tetapi yang kami rasakan bahwa hidup semakin sulit. Jadinya yang dikatakan dalam suluk dalang waktu wayangan kok jadi kenyataan, ya? Bumi gonjang-ganjing.
Lha, kula niku naming wong cilik. Bojone tukang gorengan, yang ndak pernah baca koran. Paling dengar berita dari tv, kata mbak penyiar yang ayu-ayu itu, memang segala sesuatu lagi tidak seimbang. Nah, itu dia akibat dari semua itu menimpa kami, keluarga tukang gorengan. Tentu saja aku tidak sendirian, itu sudah lama kutahu. Kami, wong cilik ini menjadi korban pertama dari semua situasi ini.
Tapi, yang mengherankan para penggede itu kok sepertinya tidak menyadari, apa lagi peduli pada keadaan ini. Mereka masih asyik dengan mainan masing-masing yang menghabiskan milyaran rupiah. Itu kata Mas Wahyu, mahasiswa yang jadi aktivis di kampusnya. Mas Wayu itu suka beli gorengan buatan suamiku tiap pagi sebelum kuliah.
Kalau menurut Mbak Ine, karyawati di sebuah pabrik benang, katanya memang kedaan negri kita tercinta itu sudah akut. Seperti lingkaran setan gitu katanya. Waduh, kok, ya menjadi tambah serem, ya? Tapi, walaupun tanah air kacau dan bumi makin panas pun, tukang gorengan seperti suamiku itu sangat dibutuhkan. Kenapa? Lha, semua orang dari kalangan dan kelas sosial apa pun suka gorengan, je! Mungkin aku ini ge-er karena bojone tukang gorengan. Tapi kenyataannya memang begitu kan? Coba siapa yang belum pernah makan gorengan di JABODETABEK bahkan seantero tanah air tercinta ini? Tukang gorengan itu setiap saat dibutuhkan. Pagi, siang, sore, bahkan malam hari pun masih ada yang mencari gorengan.
Nah, karena itu aku bingung, kok belanja ngubek-ngubek pasar Serpong, kok semuanya mahal. Aduh, alamat diprotes langganan ini namanya. Padahal, buruh pabrik benang itu sarapannya makan gorengan. Nanti makan siang lauknya juga gorengan. Belum lagi pelajar SMP-SMA yang naik angkot juga suka beli gorengan untuk ngemil sambil bercengkarama dengan temannya. Bahkan, ibu-ibu yang bekerja di kantor dekat suamiku mangkal itu, kalau istirahat suka borong gorengan. Bagaimana jadinya nanti. Padahal lagi, tempe tahu itu makanan favorit lho! Kata Bu Dokter di Puskesmas dekat kontrakanku, katanya sumber gizi masyarakat yang murah dan sehat. Tapi sekarang akan berubah. Waduhhh….
Karena sudah sudah siang, akhirnya kuputuskan untuk pulang ke rumah dengan belanja seadanya sesuai uang modal belanja. Kasihan Mas Karmin, akan diprotes langganannya karena harga gorengan tambah mahal. Kasihan anak-anak, uang sekolahnya akan telat lagi. Kasihan si bungsu, susunya akan tambah diencerkan dengan ditambah air banyak-banyak. Kasihan Pak Haji, uang kontrakannya akan nunggak lagi. Wah… kok, gara-gara harga minyak dan gombal warming tadi jadinya merembet ke mana-mana, ya.
Mas Karmin sudah membereskan perangkatnya. Berangkat dengan gerobaknya. Siap mangkal dengan bahan ala kadarnya. Mas Karmin orangnya jujur. Tak mau meniru temannya yang suka mencampur minyak lama yang rupane wis ora karuan dengan minyak baru. Katanya biar ngirit. Prinsip Mas Karmin itu namanya curang. Yen curang kuwi ora apik. Temannya juga mencemplungkan plastik bekas bungkus minyak ke dalam mimyak yang panas. Katanya biar gorengannya kemeripik. Mas Karmin tak mau melakukannya karena itu ora becik, dosa, meracuni pangan, hukumnya dosa. Mas Karmin adalah tukang gorengan yang paling kukagumi. Dia lelaki jujur. Dan tentu saja dia suami yang baik. Bagiku dia adalah lelaki lelanang jagat.
Aku mengantarkan Mas Karmin sampai pintu gang. Kembali ke rumah petak kami untuk beres-beres. Ini kulakukan pada saat semua sudah beres, duduk di tikar dan bersandar di tembok sambil menyelonjorkan kaki. Si Bungsu sudah tidur, kedua kakaknya sekolah, Mas Karmin masih jualan, dan pekerjaan rumah sudah selesai. Dalam diamku aku melipat tangan dan matur kepada yang Maha Kuasa:
Gusti Allah, Yang Maha Murah,
Segala barang di pasar tak ada yang murah
Harga tak bersahabat lagi
Ya Allah, Engkau yang menciptakan alam raya
Yang kaya raya
Bantulah kami untuk bertahan dalam situasi sulit seperti ini
Untuk memperjuangkan hidup yang sudah Engkau beri
Meski semua barang harganya mahal, tapi biarlah iman kami tetap kuat
Dagangan Mas Karmin tetap bisa laku agar kami bisa melanjutkan kehidupan kami
Ingatkan kami selalu untuk selalu memelihara iman di antara harga tepung, minyak goreng, sayuran, dan kedelai yang kian naik.
Engkau memahami kesusahan ini
Mohon kekuatanmu untuk supaya kami bisa melalui ini semua dengan sesantiasa mengucap syukur.
Biarlah harapan menjadi kekuatan bagi kami untuk senantiasa berjuang dengan penuh semangat. Amin.
Dalam diam dan tanganku yang terkatup aku melebur bersama semesta untuk sampai kepada yang Maha Tinggi melepaskan segala beban. Doaku mengambang dalam udara yang beraroma pengap, menembusnya dan menggelepar untuk sampai pada tujuanya. Aku duduk, meski dalam pengap, aku selalu punya harapan bisa melalui satu hari saja tanpa rasa khawatir. Hari esok tak perlu terlalu dirisaukan, tetapi perlu dipikirkan. Karena yang aku tahu risau tak menyelesaikan kesusahan.
Semoga dagangan Mas Karmin bisa cepat laku. Hari ini biar dia bisa cepat pulang dan istirahat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar